

Desa Taraju, yang terletak di Kecamatan Taraju, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, memiliki luas sekitar 543,2 hektar dan berada pada ketinggian 900 meter di atas permukaan laut. Wilayah ini didominasi oleh lahan sawah (55%) dan tanah kering (45%), dengan kontur berbukit dan dataran tinggi. Kondisi geografis ini menjadi tantangan tersendiri bagi warga dalam memperoleh akses air bersih.
Meskipun curah hujan di daerah ini cukup tinggi, mencapai rata-rata 3.797 mm per tahun, struktur tanah yang tidak optimal dalam menyimpan air menyebabkan sumber air tanah terbatas. Akibatnya, banyak warga kesulitan mendapatkan air bersih, terutama di musim kemarau.
Mayoritas penduduk Desa Taraju bekerja sebagai petani dan pekebun, dengan komoditas utama seperti teh, kopi, dan padi. Sebagian juga bergerak di sektor perdagangan dan pariwisata, terutama setelah berkembangnya desa wisata berbasis alam dan budaya. Namun, pendapatan warga sebagian besar masih tergolong menengah ke bawah, sehingga biaya untuk membangun infrastruktur air bersih secara mandiri menjadi beban yang cukup berat.
Minimnya akses air bersih berdampak langsung pada kehidupan sehari-hari warga. Beberapa keluarga harus berjalan jauh untuk mengambil air dari mata air atau sungai terdekat, sementara yang lain mengandalkan sumur yang sering kali mengering saat musim kemarau.
Melihat kondisi ini, berbagai pihak turun tangan untuk membantu. Tim Bantu Air, bersama Babinsa dan warga setempat, bekerja sama mencari sumber air alternatif yang dapat diakses dengan lebih mudah. Upaya ini meliputi:
✅ Pemetaan Sumber Air – Mencari mata air alami yang masih bisa dimanfaatkan.
✅ Survei Geolistrik – Mengidentifikasi potensi sumber air tanah untuk sumur bor.
✅ Pembangunan Pipanisasi – Menyalurkan air dari sumber terdekat ke permukiman warga.
✅ Penyuluhan dan Edukasi – Memberikan pemahaman kepada warga tentang konservasi air.
Di beberapa titik, program pipanisasi telah berhasil membawa air bersih lebih dekat ke rumah-rumah warga. Infrastruktur air bersih seperti sumur bor juga mulai dibangun dengan dukungan dari pemerintah dan organisasi non-pemerintah.
Selain inisiatif lokal, Musyawarah Perencanaan dan Pembangunan (Musrenbang) di Kecamatan Taraju telah memasukkan penyediaan air bersih sebagai salah satu program prioritas. Ini menunjukkan adanya perhatian lebih terhadap kebutuhan dasar masyarakat dan potensi peningkatan kesejahteraan melalui akses air yang lebih baik.
Meskipun sudah ada kemajuan, masih banyak tantangan yang harus dihadapi. Ketersediaan air bersih di Desa Taraju belum sepenuhnya stabil, terutama saat musim kemarau. Oleh karena itu, diperlukan kerja sama yang lebih luas antara pemerintah, organisasi sosial, dan masyarakat dalam menjaga serta meningkatkan ketersediaan air.
Dengan semangat gotong royong dan dukungan dari berbagai pihak, harapannya warga Desa Taraju tidak lagi harus berjuang keras hanya untuk mendapatkan air bersih, dan kualitas hidup mereka pun dapat meningkat secara signifikan.
🚰 Air adalah kehidupan – mari bersama memastikan setiap warga Desa Taraju mendapatkan akses yang layak! 💧
![]()
Menanti doa-doa orang baik